Tantrum adalah fase yang pasti dilalui dalam tumbuh kembang anak, seringkali membuat orang tua merasa bingung, cemas, dan kehilangan kendali. Namun, penting untuk diingat: anak yang tantrum bukanlah anak yang nakal, melainkan sedang kesulitan besar dalam mengomunikasikan atau mengelola emosi dan frustrasi yang ia rasakan.
Melihat pentingnya isu ini, Rumah Asuh sukses menyelenggarakan webinar “Supermom Anti Panik: Jurus Ampuh Hadapi Tantrum Anak” pada tanggal 3 Oktober 2025. Acara ini menghadirkan wawasan praktis dari Psikolog Anak & Keluarga, Farraas Muhdiar, M.Sc., M.Psi.
Rahasia Ketenangan Orang Tua Kunci Mengatasi Tantrum
Dalam sesi yang padat ilmu, Bapak Farraas mengajarkan bahwa kunci utama dalam menghadapi anak tantrum terletak pada ketenangan orang tua itu sendiri. Ketika emosi orang tua stabil, barulah kita dapat membimbing emosi anak.
Beliau membagikan tahapan praktis yang mudah diterapkan oleh para ibu saat anak mulai tantrum:
- Ambil Jeda dan Atur Napas: Langkah pertama yang harus dilakukan ibu adalah berhenti sejenak dan mengatur napas untuk menenangkan diri sendiri. Ini krusial agar reaksi yang diberikan bukan berasal dari kepanikan atau emosi.
- Observasi dan Pahami Pemicu: Setelah tenang, observasi apa yang sedang terjadi. Pikirkan: Apa yang anak rasakan? Mengapa ia terpicu? Memahami akar masalah akan membantu Anda bereaksi dengan tepat.
- Ambil Tindakan Relevan: Setelah observasi, lakukan tindakan yang paling relevan untuk meredam tantrum tersebut.
Pentingnya Validasi Emosi dan Memberikan Jeda
Farraas juga menekankan sebuah poin penting: Jangan terburu-buru menghentikan tantrum jika perilaku anak tidak membahayakan dirinya maupun orang lain.
Memberikan jeda dan validasi emosi adalah cara efektif untuk mengajarkan anak bahwa perasaannya diakui, meskipun cara ia mengekspresikannya kurang tepat. Dengan pendekatan ini, tantrum tidak lagi menjadi beban, melainkan momen pembelajaran penting bagi anak untuk secara bertahap belajar mengelola perasaannya.
Semoga wawasan dari webinar ini dapat membekali para orang tua untuk menjadi “Supermom Anti Panik” dan menciptakan hubungan yang lebih harmonis dengan buah hati.