Ribuan anak di Indonesia yang terkena penyakit Hidrosefalus atau sumbatan cairan bening pada otak. Hidrosefalus merupakan keadaan dimana adanya penumpukan cairan serebrospinal (CSF) yang berlebihan di sistem saraf pusat otak. Cairan CSF atau cairan bening bekerja untuk melindungi dan memberikan nutrisi pada otak. Selain itu cairan ini berfungsi untuk menjaga otak untuk tetap mengambang di rongga kepala, melindungi otak dari benturan, menjaga keseimbangan yang ada di dalam otak, dan membuang sisa metabolisme otak lalu diserap kembali ke dalam aliran darah.
Selain itu, penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak yang menyebabkan kepala anak lebih besar daripada ukuran normal pada umumnya. Tetapi, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa orang dewasa juga bisa menderita hidrosefalus. Jika hal ini terjadi pada orang dewasa maka akan menyebabkan sakit kepala yang tiada henti.
Hal ini, terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara produksi cairan berlebih dan penyerapan tidak maksimal pada otak. Karena tekanan yang terlalu tinggi dapat merusak jaringan otak dan menyebabkan malfungsi pada otak.
Gejala Hidrosefalus
Penyakit hidrosefalus akan terlihat berbeda sesuai usia. Gejala nya juga bergantung pada perkembangan penyakit, sehingga gejala nya akan bervariasi :
- Gejala yang paling umum dialami anak dan orang dewasa adalah : sakit kepala, mual, muntah, penglihatan kabur, keterlambatan perkembangan, demensia dan kejang-kejang.
- Tetapi, ketika hal ini terjadi pada bayi maka akan menyebabakan : peningkatan ukuran kepala, ubun-ubun yang menonjol (fontanel) diatas kepala bayi, sulit makan, dan mata berputar ke dalam.
Penyebab Hidrosefalus
Penyakit ini dapat bersifat genetik atau bawaan lahir yang disebut hidrosefalus kongenital. Penyebab yang paling umum adalah :
- Spina bifida atau catat otak yang mempengaruhi kinerja tulang belakang. Hal ini dapat berkembang setelah atau sebelum anak lahir.
- Infeksi selama kehamilan seperti rubella, yang menyebabkan jaringan pada otak janis mengalami peradangan.
Hidrosefalus yang terjadi setelah lahir atau terjadi pada orang dewasa, penyebab yang paling umum terjadi pada Hidrosefalus adalah :
- Radang selaput otak
- Pendaran di dalam rongga otak akibat cedera
- Pendaran di otak akibat stroke pada orang dewasa
Pengobatan Hidrosefalus
Penyakit ini harus segera diobati, jika tidak maka akan dapat berakibat fatal. Cara untuk mengobati nya yaitu dengan operasi otak. Ada 2 jenis operasi yang bisa dilakukan penderita Hidrosefalus, yaitu :
- Shunt, perawatan ini dilakukan dengan memasang alat medis yaitu shunt (selang fleksibel yang dipasang di otak) melalui pembedahan. Kelebihan cairan akan ditransfer ke area tubuh lain menggunakan shunt untuk diserap.
- Endoskopi Ventrikulostomi, perawatan ini membutuhkan tindakan pembedahan untuk membuat jalur CSF menggunakan endoskopi agar cairan serebrospinal bisa dialirkan ke area sekitar otak.
Salah satu kasus terjadi pada Intan yang berumur 1 tahun, cairan kepala yang tersumbat membuat kepala Intan semakin membesar hingga bentuknya menjadi lonjong. Keadaan Intan cukup serius karena penyakit yang diderita nya membuat pertumbuhan Intan jadi terganggu. Sekarang Intan telah menjalani operasi pengambilan cairan, pelan-pelan keadaannya membaik dan kepala Intan mulai mengecil.
Penumpukan cairan di dalam otak bisa dicegah dengan pemeriksaan dini. Penderita penyakit ini bisa sembuh setelah operasi dan perawatan yang tepat, penderita nya bisa kembali menjalani hidup seperti orang normal pada umumnya, Jangan pernah merasa sendiri dan ragu meminta bantuan.