Alat transportasi menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang mobilitas suatu individu atau kelompok. Karenanya, alat transportasi berkualitas menjadi mimpi besar para pelajar di pedalaman. Sekolah yang terletak jauh di hulu sungai membuat para pelajar harus pergi dan pulang menyusuri sungai menggunakan perahu dengan waktu tempuh yang cukup lama.
Kebocoran pada sampan yang kurang layak menjadi masalah yang kerap ditemui para pelajar. Masalah tersebut membuat mereka kesulitan datang tepat waktu ke sekolah. Belum lagi, percikan air sungai dari laju perahu yang kurang layak juga sering kali membasahi baju dan tas para siswa-siswi.
Berangkat dari isu tersebut, bersama dengan Pasar Modal Indonesia, Rumah Asuh melahirkan sebuah program bertajuk Perahu Sekolah yang telah diimplementasikan di berbagai titik pedalaman di Indonesia. Program ini hadir sebagai jawaban atas keresahan siswa-siswi di pedalaman Indonesia yang kesulitan mengakses fasilitas pendidikan yang aman, nyaman, mudah, dan murah.
Berikut cerita bahagia dari masyarakat, guru, dan siswa-siswi pedalaman yang telah merasakan langsung manfaat Perahu Sekolah Rumah Asuh.
- Perahu Sekolah untuk SDN 04 Ungar, Pulau Propos, Kepulauan Riau
Untuk sampai ke SDN 004 Ungar, siswa-siswi harus mengayuh sampan selama 30-40 menit. Bukan kejutan, bila mereka sampai ke sekolah dengan keringat bercucuran. Tak jarang juga anak-anak telat datang ke sekolah karena ada saja kejadian yang tak terduga selama di jalan, seperti badan perahu yang bocor.
Para guru yang hendak melakukan perjalan dinas ke luar pulau pun sering kesulitan karena tak ada transportasi yang dapat mereka andalkan. Sehingga, mereka harus mengeluarkan waktu, tenaga, dan uang yang lebih besar untuk sampai ke lokasi lain.
Namun, dengan hadirnya Perahu Sekolah, kini para siswa-siswi bisa leluasa pergi ke sekolah tanpa perlu mengayuh sampan ataupun khawatir akan kebocoran di badan perahu. Kemudian, waktu tempuh yang dibutuhkan untuk sampai ke sekolah juga kini hanya 10 menit saja. Hal tersebut juga secara langsung berdampak pada jumlah peminat SDN 004 Ungar yang mana ditandai dengan penambahan siswa baru.
Tak hanya untuk kegiatan pendidikan, Perahu Sekolah di Kecamatan Ungar juga berperan penting bagi masyarakat. Karena sangat berguna jika hendak digunakan menuju fasilitas kesehatan terdekat saat terjadi keadaan darurat.
- Perahu Sekolah untuk Siswa-siswi Nyunan, Kalimantan Barat
Ketidaktersediaan transportasi layak untuk mengarungi Sungai Kapuas, membuat siswa-siswi dan masyarakat Desa Nyunan kesulitan untuk beraktivitas. Perahu yang biasa mereka gunakan sudah jauh sekali dari kata layak. Sehingga mobilitas masyarakat menjadi sangat terganggu. Lokasi lain pun sangat sulit dijangkau, sehingga tidak sedikit orang tua yang pasrah jika anak mereka harus putus sekolah.
Karenanya, kehadiran Perahu Sekolah di Desa Nyunan menjadi angin segar bagi masyarakat. Kini waktu tempuh yang sebelumnya dibutuhkan 1,5 jam untuk sampai ke sekolah, kini hanya sekitar 25 menit saja. Akibatnya, beberapa anak yang sempat memutuskan berhenti sekolah karena alasan perahu yang tak aman pun kini mulai kembali bersekolah.
- Perahu Sekolah untuk SDN 15 Lemoyu, Kalimantan Barat
Semangat anak-anak Desa Lemoyu, Kecamatan Serawai, Kab. Sintang, Prov. Kalimantan Barat tidak didukung oleh hadirnya fasilitas transportasi yang layak. Mereka harus menempuh perjalanan menuju sekolah dengan waktu tempuh 2 jam dengan berjalan kaki. Padahal, jika ada perahu, mereka bisa menggunakan jalur sungai untuk menempuh waktu yang lebih singkat.
Terwujudnya perahu sekolah yang lebih layak membuat siswa-siswi sekitar sangat terbantu, terutama yang bersekolah di SDN 15 Lemoyu. Anak-anak yang berasal dari Dusun Dahange dan Dusun Semiangbaya Dana Kenanga, kini tidak lagi harus berjalan kaki selama 2 jam. Perjalanan menuju sekolah hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit saja menggunakan Perahu Sekolah bertenaga mesin yang sangat efektif.
Begitulah kisah bahagia masyarakat dan siswa-siswi di beberapa titik pedalaman Indonesia yang telah merasakan langsung manfaat Perahu Sekolah. Program ini juga takkan terwujud tanpa adanya dukungan dari Kakak Baik. Terima kasih telah menjadi bagian untuk mendukung terwujudnya akses yang lebih baik untuk siswa-siswi di pedalaman. Kini, mereka bisa punya kesempatan yang sama untuk terus belajar dan berjuang menggapai mimpi seperti kita yang berada di perkotaan.