Homepage

Cerita Bahagia Siswa Pedalaman dengan Perahu Pendidikan

Ditulis oleh
Bagikan

Bagi anak-anak, mendayung perahu sendiri selama 30 menit bukanlah sesuatu yang mudah, belum lagi jika kapal mereka karam di tengah sungai. Barang hilang dan nyawa bisa terancam”

Itulah keluh kesah dari siswa dan siswi di pedalaman yang jarang diketahui oleh banyak orang. Hidup di kawasan yang jauh dari perkotaan dengan akses yang berbahaya membuat mereka harus mempertaruhkan nyawa untuk mengejar cita-cita.

AIRA (Armada Inspirasi Rumah Asuh) merupakan Inisiatif program yang dirancang khusus dengan memberikan bantuan transportasi perahu untuk membantu dan memudahkan siswa-siswi di seluruh pedalaman Indonesia.

Berbagai program AIRA yang sudah terlaksana diantara sebagai berikut:

  • Perahu Sekapat, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

SDN 6 Nanga Sekapat, salah satu sekolah di Kabupaten Sintang yang hanya memiliki jalur sungai untuk pergi ke sekolah. Setiap hari, anak-anak harus jalan kaki menuju tepi sungai dilanjut dengan mendayung sampan kecil dengan kapasitas 2 orang tanpa pelampung. Tidak jarang, sampan yang mereka gunakan terbalik di tengah sungai.

Bulan September 2022, SDN 6 Nanga Sekapat telah menerima perahu berjenis spead boat yang kelak dapat digunakan oleh para guru dan murid untuk kegiatan sekolah. Perahu dengan kapasitas 30 orang ini siap beroperasi ke 6 titik dermaga yang sudah ditentukan. Sehingga, para murid tidak perlu mendayung selama 30 menit lagi dan para orang tua pun tidak perlu khawatir lagi akan keselamatan putra putrinya.

  • Perahu Kericik, Pulau Kericik, Kepulauan Riau.

SDN 021 Moro Kericik, Kabupaten Karimun adalah satu-satunya sekolah di Pulau Kericik. Setiap hari, para guru harus mendorong perahu yang sudah mereka sewa dari tepi pantai ke laut lepas. Proses ini akan memakan waktu dan tenaga jika air pantai sedang surut. Terkadang, mesin perahu yang mereka naiki mati di tengah laut dengan posisi terombang-ambing oleh ombak laut. Suasana takut dan khawatir menjadi satu, ditambah lagi seragam dan barang-barang yang selalu basah terkena cipratan air ombak.

Bulan November, 2022. Perahu pendidikan untuk SDN 021 Moro Kericik telah diserahkan. Kini perahu tersebut dapat mengantarkan 15 siswa secara bersamaan. Selain itu, para guru dan murid tidak harus terbebani oleh uang sewa perahu, khawatir mengenai mesin perahu yang akan mati ketika di tengah laut, dan barang bawaan yang basah karena perahu tersebut dilengkapi atap yang akan melindungi mereka dari air.

  • Perahu Jambu, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.
    SDN Sungai Jambu, Kab. Musi Rawas Utara adalah salah satu sekolah di Sumatera Selatan. Sekolah ini berada di wilayah terpencil yang muridnya rata-rata berasal dari dusun yang berbeda dan dibatasi oleh hutan dan sungai.

Setiap murid harus berjalan kaki dan berenang menyeberangi sungai karena tidak memiliki perahu. Maka dari itu, mereka sering membawa celana dan sepatu ganti karena sering terpeleset di sungai.

Bulan November 2022, perahu pendidikan untuk SDN Sungai Jambu siap digunakan. Perahu dengan kapasitas 16 orang tersebut akan digunakan setiap hari oleh siswa dan guru. Kini para siswa tidak harus berjalan kaki selama 1,5 jam karena dengan menggunakan perahu pendidikan mereka hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai ke sekolah.

  • Perahu Senayan, Pulau Sebangka, Kepulauan Riau.
    SMKN 1 Senayang merupakan salah satu sekolah di Pulau Sebangka, sebuah pulau kecil yang berada di seberang Pulau Senayang. Hidup dengan fasilitas yang minim, belum ada listrik, hanya bisa mengandalkan air hujan, dan sulit memenuhi kebutuhan sembako rasanya sudah bukan hal aneh bagi masyarakat sekitar.

Namun, sulitnya mengakses pendidikan menjadi kekhawatiran sendiri bagi para siswa, orang tua dan guru. Setiap hari, mereka harus menyewa perahu nelayan dengan kondisi mesin yang sulit dinyalakan dan badan perahu yang sudah lapuk. Mereka juga sering terlambat sampai ke sekolah karena harus menunggu perahu sewaan yang jumlahnya juga sangat terbatas.

Bulan Februari 2023, perahu pendidikan untuk SMKN 1 Senayang siap digunakan. Kini, mereka bisa pergi belajar dengan aman dan nyaman tanpa harus menunggu perahu nelayan untuk disewa. Perahu dengan kapasitas 14 ini juga siap mengantarkan siswa dan guru hanya dengan jarak tempuh 5 menit.

Terima kasih Kakak Baik telah menjadi bagian dari perjuangan mereka dalam mengejar mimpi. Semoga kebaikan ini tidak pernah terputus dan semakin banyak lagi siswa pedalaman yang bisa pergi sekolah tanpa harus dipenuhi rasa khawatir.

Bagikan

Cerita Lainnya

5 Jenis Makanan Sehat yang Bisa Penuhi Gizi Selama Berpuasa

Untuk mendapatkan tubuh yang bugar, tentunya kita membutuhkan asupan makanan sehat dan

Hari Gizi, 5 Upaya Sederhana Mencegah Gizi Buruk

Meskipun pada 2023 lalu prevalensi stunting dan gizi buruk di Indonesia turun

Terima Kasih Kakak Baik Atas Ribuan Kebaikan yang Mengudara Sepanjang 2023

Tak terasa, kita sudah menginjakkan kaki di tahun 2024. Sepanjang 2023 kita

Cerita Bahagia Siswa Pedalaman dengan Perahu Pendidikan

“Bagi anak-anak, mendayung perahu sendiri selama 30 menit bukanlah sesuatu yang mudah,

Mari hadirkan kebahagiaan bagi anak-anak Indonesia dengan menciptakan kebaikan untuk mereka
Ajukan program kebaikan bagi anak Indonesia