Maluku Tengah, 17 September 2025 — Rumah Asuh dan Pasar Modal Indonesia meresmikan program kolaborasi untuk Restorasi Ekosistem Laut: Transplantasi Terumbu Karang. Acara ini dilaksanakan pada Rabu (17/9) di Negeri Liang, Kabupaten Maluku Tengah, sebagai wujud komitmen bersama untuk memberikan dampak positif yang signifikan dan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat.
Fokus program ini adalah upaya rehabilitasi karang di Negeri Liang, Kecamatan Salahutu. Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Dharma Setyadi, mengungkapkan harapannya agar kontribusi ini bermanfaat bagi pelestarian biota laut. “Semoga masyarakat sekitar dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan laut, sehingga terumbu karang ini dapat terus lestari, berumur panjang, dan memberikan manfaat baik bagi biota laut maupun komunitas lokal,” ujarnya.
Inisiatif ini hadir sebagai respons atas kerusakan parah yang dialami perairan Maluku akibat gempa bumi pada tahun 2019, yang menghancurkan area seluas 28,15 hektar di kedalaman 12 meter. Untuk mempercepat pemulihan ekosistem, proyek ini mencakup penanaman 1.175 bibit karang pada 47 rak bank karang.
Program ini sejalan dengan beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), SDG 14 (Ekosistem Laut), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Restorasi terumbu karang ini diharapkan tidak hanya memulihkan keanekaragaman hayati dan fungsi ekologis laut, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat setempat, seperti:
- Peningkatan hasil perikanan dan pendapatan nelayan.
- Pengembangan ekowisata bahari.
Pelaksanaan program ini menandai sebuah langkah penting dalam upaya perbaikan ekosistem laut di perairan Indonesia, sekaligus menunjukkan kekuatan kolaborasi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.