Gunungkidul, 6 Desember 2025 – Sektor pertanian merupakan tulang punggung ekonomi bagi banyak masyarakat pedesaan. Memahami hal tersebut, Yayasan Rumah Asuh Indonesia menggandeng PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk “Program Petani Berdaya”.
Peresmian program ini dilaksanakan pada Sabtu (06/12) bertempat di Balai Dusun Prengguk, Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY.

Menjawab Tantangan Pertanian di Lahan Terasering
Program Petani Berdaya lahir sebagai solusi konkret atas tantangan spesifik yang dihadapi oleh para petani di wilayah Gunungkidul. Kontur lahan yang berbukit dan sempit (terasering) membuat alat pertanian standar sulit digunakan.

Melalui program ini, bantuan difokuskan pada tiga aspek krusial:
- Penyediaan Alat Pengolahan Tanah: Menghadirkan alat yang lebih ringan dan lincah, sehingga cocok dan efisien untuk digunakan di lahan sempit atau terasering.
- Efisiensi Pengendalian Hama: Memberikan solusi atas pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang sebelumnya dilakukan secara manual dan menyita banyak waktu.
- Keselamatan Kerja: Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk memitigasi risiko kesehatan petani akibat paparan pestisida saat penyemprotan.
Sinergi untuk Pembangunan Berkelanjutan
Acara peresmian ini berlangsung khidmat dan dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan, di antaranya Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Komunikasi PT KSEI, Ibu Hesti Setyo Rini; Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Bapak Suparmin; Kepala Dukuh Prengguk, Bapak Wiwin Prasetyo; serta Kepala Kelurahan, Bapak Sarjono.

Inisiatif ini dirancang agar sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), mencakup lima pilar utama:
- SDG 2: Mengakhiri Kelaparan (Zero Hunger)
- SDG 8: Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi
- SDG 12: Konsumsi & Produksi yang Bertanggung Jawab
- SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim
- SDG 15: Menjaga Ekosistem Daratan
Komitmen ini menegaskan upaya Rumah Asuh dan KSEI dalam melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang tidak hanya bersifat sesaat, tetapi memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan petani dan kelestarian lingkungan.