Homepage

Waspada! Ribuan Anak Terserang Gondongan

Ditulis oleh

Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus. Virus ini bisa masuk kedalam tubuh manusia kemudian akan menetap, berkembang biak, dan menyebabkan peradangan hingga pembengkakan pada kelenjar parotis. Kelenjar parotis terletak dibawah telinga, berfungsi untuk memproduksi air liur. Virus tersebut dapat menyebar ke orang lain dengan mudah melalui percikan ludah atau air liur yang keluar dari mulut atau hidung. Gejala umum dari penyakit tersebut adalah pembengkakan pada pipi dan rahang. Penyakit ini perlu diatasi dengan baik karena dapat memicu komplikasi pada pengidapnya, seperti penyebaran infeksi virus pada otak hingga kehilangan pendengaran. Untuk itu, penting mengetahui pencegahan atau pengobatan yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko penyakit. Penyebaran virus ini bisa dengan mudah terjadi saat:

  1. Menghirup percikan lendir saat penderita batuk, bersin, dan berbicara.
  2. Melakukan kontak langsung dengan penderita, misalnya berciuman.
  3. Menyentuh benda-benda yang ada di sekitar penderita, lalu menyentuh hidung dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
  4. Berbagi alat makan dan minum dengan penderita.
Sumber: healthkunj.com/mumps

Saat terinfeksi, virus gondongan akan masuk ke saluran pernapasan melalui hidung, mulut atau tenggorokan. Kemudian, virus bergerak menuju kelenjar parotis untuk menetap, berkembang biak, dan berinkubasi selama 2 hingga 3 minggu. Penyebaran virus penyebab gondongan sangatlah mudah sehingga jika kita tinggal dalam satu rumah pengidap gondongan, maka kita berisiko mengalami hal yang serupa. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gondongan yaitu:

  1. Belum mendapat vaksin MMR untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella.
  2. Berusia 2-12 tahun.
  3. Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya akibat menderita HIV/AIDS, menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka panjang, atau sedang dalam pengobatan kemoterapi.
  4. Tinggal atau bepergian ke daerah yang memiliki banyak kasus gondongan.

Jika kita didiagnosis mengidap gondongan, sebaiknya pastikan kita melakukan isolasi mandiri di rumah untuk menurunkan risiko penularan dan penyebaran virus penyebab gondongan. Gejala gondongan biasanya baru akan muncul 12-25 hari setelah terinfeksi virus. Gondongan ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis dan gejala penyakit infeksi. Berikut ini adalah beberapa gejala yang akan timbul saat terjadi gondongan:

  1. Pipi bengkak, bisa hanya satu sisi atau kedua sisi, akibat pembengkakan kelenjar parotis.
  2. Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan.
  3. Demam hingga 39°C.
  4. Mulut kering
  5. Sakit kepala
  6. Nyeri sendi
  7. Nyeri perut
  8. Mudah lelah
  9. Hilang nafsu makan.

Meski demikian, pada beberapa penderita, gejala gondongan dapat lebih ringan atau menyerupai gejala pilek. Beberapa penderita bahkan tidak mengalami gejala apa pun. Penanganan yang dilakukan sejak dini dapat mencegah terjadinya komplikasi. Pemeriksaan ke dokter perlu segera dilakukan jika kita atau anak kita mengalami gejala yang lebih serius seperti:

  1. Mata merah
  2. Leher terasa kaku
  3. Sakit kepala hebat
  4. Rasa kantuk yang sangat berat
  5. Kesadaran menurun atau pingsan
  6. Muntah
  7. Kejang

Dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala yang dialami pasien, riwayat kesehatan dan imunisasi pasien, serta ada tidaknya faktor risiko gondongan, seperti riwayat interaksi dengan penderita gondongan atau perjalanan ke daerah yang memiliki kasus godongan. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan pada pipi atau leher pasien yang membengkak, serta melihat kondisi tenggorokan dan tonsil (amandel) pasien. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa:

  • Tes swab pada pipi bagian dalam (buccal swab), untuk mendeteksi jenis mikroorganisme yang menyebabkan gondongan
  • Tes darah, untuk mendeteksi infeksi virus dalam darah
  • Tes urine, untuk mengonfirmasi dan mendeteksi penyebaran infeksi ke saluran kemih

Jika sistem imun penderita tersebut baik, gondongan dapat pulih dengan sendirinya dalam waktu 1–2 minggu. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan keluhan dan gejala yang muncul saat menderita gondongan adalah:

  1. Mencukupkan waktu tidur dan istirahat
  2. Memperbanyak minum air putih
  3. Mengompres area yang bengkak dengan air hangat atau air dingin guna meredakan rasa sakit
  4. Mengonsumsi makanan lunak agar tidak perlu mengunyah terlalu banyak
  5. Mengonsumsi obat untuk gejala gondongan, seperti ibuprofen dan paracetamol
Sumber: Willis – Knighton Health System

Perlu diingat, jangan memberikan aspirin pada penderita gondonganjustru dapat memicu penyakit sindrom Reye, penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan gagal hati, pembengkakan otak, dan bahkan kematian. Selain menyerang kelenjar parotis, virus penyebab gondongan juga bisa menyebar dan menginfeksi bagian tubuh lain. Penyebaran ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:

  1. Radang testis (orchitis)
  2. Radang kelenjar payudara (mastitis)
  3. Pembengkakan indung telur atau ovarium (ooforitis)
  4. Radang selaput otak dan saraf tulang belakang (meningitis)
  5. Radang otak (ensefalitis)
  6. Pankreatitis akut

Pada beberapa penderita juga dapat menyebabkan tuli, gangguan jantung, dan keguguran, tetapi komplikasi tersebut sangat jarang terjadi. Penyakit dari virus mumps bisa dicegah dengan memberikan imunisasi MMR (measles, mumps, rubella) pada anak-anak. Vaksin MMR berfungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit campak, gondongan, dan rubella. Vaksin ini perlu diberikan dua kali, yaitu saat anak berusia 18 bulan dan saat anak berusia 5–7 tahun. Namun, jika imunisasi pertama belum sempat dilakukan saat usia 18 bulan, vaksin pertama masih dapat diberikan hingga anak berusia 3 tahun. Jika belum pernah dilakukan pada masa kanak-kanak, vaksin MMR masih dapat diberikan pada usia dewasa. Pemberian vaksin MMR untuk dewasa disarankan bagi orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus. Orang yang menderita gangguan sistem imun atau alergi terhadap bahan yang terkandung di dalam vaksin, seperti gelatin atau neomycin, tidak dianjurkan untuk menjalani imunisasi MMR. Selain itu, pencegahan gondongan juga bisa dilakukan dengan cara berikut:

  1. Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  2. Tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita
  3. Menerapkan etika batuk, seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk dan bersin

Penderita gondongan juga dianjurkan untuk tetap berada di rumah paling tidak selama 5 hari setelah gejala pertama muncul. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan gondongan ke orang lain.

Bagikan

Cerita Lainnya

Dampak Bullying pada Anak dan Peran Kita untuk Mencegahnya

Dampak bullying pada anak meninggalkan luka yang bukan hanya fisik, tetapi juga

Waspada Penyakit Liver Pada Anak! Kenali Gejalanya!

Para orang tua sebaiknya patut waspada dengan penyakit liver, karena penyakit yang

Hidrosefalus Sering Terjadi Pada Anak-anak! Kenali Penyakit Ini

Ribuan anak di Indonesia yang terkena penyakit Hidrosefalus atau sumbatan cairan bening

Waspada! Ribuan Anak Terserang Gondongan

Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus.

Mari hadirkan kebahagiaan bagi anak-anak Indonesia dengan menciptakan kebaikan untuk mereka
Ajukan program kebaikan bagi anak Indonesia