Menikah merupakan salah satu keputusan terbesar dalam kehidupan seseorang. Bukan hanya menyatukan dua individu yang berbeda, menikah adalah awal dari kehidupan berkeluarga dan komitmen seumur hidup. Hal ini membuat pernikahan bukan perkara yang mudah.
Saat merencanakan pernikahan, tidak jarang pasangan hanya berfokus pada masalah pesta atau upacara pernikahan. Padahal yang lebih penting justru terjadi setelah pesta pernikahan berakhir, yaitu ketika kita dan pasangan mulai menjalin awal kehidupan berumah tangga.
Untuk menjaga keharmonisan pasangan suami istri, para calon pengantin perlu mengenali karakteristik diri masing-masing pasangan. Diantara karakteristik pasangan suami istri yang baik adalah :
- Mengetahui dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing yang sudah menjadi komitmen bersama
- Saling mengerti, menghormati, menghargai, dan menutupi kekurangan masing-masing pasangan kepada orang lain
- Bersama-sama menjaga kesehatan keluarga
Jadi, sebelum memasuki jenjang pernikahan, setiap calon pengantin mesti mengenali karakteristik dari masing-masing pasangan agar terwujud keluarga yang sehat, bahagia, dan sejahtera. Oleh karena itu selain persiapan mental, pasangan yang akan menikah sangat penting menyiapkan kesehatan baik fisik maupun jiwanya.
Sebab, persiapan kesehatan pranikah merupakan sebuah tindakan pencegahan yang perlu dilakukan oleh kedua calon pengantin. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya permasalahan kesehatan pada diri sendiri, pasangan, maupun pada keturunan ke depannya. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan ini, calon mempelai bisa semakin mantap, lebih terbuka, dan lebih yakin satu sama lain mengenai riwayat kesehatan keduanya.
Nah, persiapan kesehatan apa saja yang dilakukan oleh pasangan yang akan menikah?
- Pemeriksaan fisik
Salah satu pemeriksaan umum dari cek pranikah adalah pemeriksaan fisik secara lengkap. Status kesehatan kita dan pasangan dapat dilihat melalui tekanan darah, pemeriksaan urine dan pemeriksaan darah.
- Pemeriksaan penyakit hereditas
Penyakit hereditas adalah jenis penyakit yang bisa diturunkan orang tua ke anaknya. Contoh dari penyakit hereditas adalah thalassemia, hemofilia, alergi dan lain-lain. Biasanya, penyakit-penyakit hereditas ini bisa dideteksi melalui pemeriksaan darah.
- Pemeriksaan penyakit menular
Pemeriksaan medical cek pranikah adalah pemeriksaan penyakit menular, seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV atau AIDS. Pemeriksaan ini sangat penting dilakukan, mengingat penyakit-penyakit menular tersebut berbahaya dan bisa menular ke diri sendiri, pasangan dan keturunan di masa depan.
- Pemeriksaan organ reproduksi
Bagi pasangan yang ingin segera mendapat keturunan, pemeriksaan organ reproduksi penting dilakukan. Pemeriksaan ini berhubungan dengan kesuburan serta dan reproduksi untuk pria maupun wanita. Melalui pemeriksaan ini kita dan pasangan bisa mengetahui kesuburan dan kesehatan organ reproduksi diri masing-masing.
- Pemeriksaan alergi
Jenis pemeriksaan yang satu ini kerap diabaikan dan dianggap sepele. Padahal, alergi yang tidak disadari dari awal dan tidak ditangani dengan tepat berisiko fatal. Beberapa jenis alergi bahkan bisa diturunkan sehingga kita perlu melakukan pemeriksaan ini saat cek pranikah.
- Melakukan Vaksinasi
Sebelum pernikahan berlangsung, setiap calon pengantin baik yang pria maupun wanita perlu melakukan imunisasi lewat vaksin. Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko penularan penyakit tertentu yang dapat berdampak pada pasangan, maupun pada anak ketika istri sudah hamil atau melahirkan.
Nah, berikut adalah beberapa vaksinasi yang perlu dilakukan oleh calon pengantin:
- DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) dan TT (tetanus toksoid), Pemerintah merekomendasikan setiap calon pengantin wanita untuk mendapatkan vaksin TT. Namun, jika kita sudah pernah mendapatkan vaksin DPT sebelumnya, vaksin TT tidak perlu diberikan lagi.
- HPV (Human Papillomavirus), Virus HPV dapat menyebabkan beberapa penyakit, salah satunya adalah kanker serviks pada wanita. Virus ini dapat ditularkan melalui kontak langsung dan hubungan seksual.
- MMR (Campak, Gondongan, Rubella), vaksin ini dapat mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella, terutama bagi kita yang ingin segera memiliki anak.
- Vaksin Cacar (Varisela), jika wanita mengalami cacar air saat hamil, maka dapat meningkatkan risiko cacat janin. Oleh karena itu, sebaiknya wanita mendapatkan vaksin ini sebelum menikah.
- Hepatitis B, vaksin ini penting dilakukan karena hepatitis B dapat menyebar melalui hubungan intim dan pemakaian barang pribadi secara bersama.
- Persiapan Gizi, status gizi calon pengantin wanita perlu diketahui salah satunya untuk persiapan kehamilan.
Untuk mencegah kondisi bahaya tersebut, calon pengantin dianjurkan untuk melakukan berbagai persiapan gizi sebelum memasuki jenjang pernikahan, sebagai berikut:
- Calon pengantin wajib mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang
- Setiap calon pengantin wanita dianjurkan mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) yang mengandung zat besi dan asam folat seminggu sekali
- Bagi calon pengantin wanita yang mengalami kurang energi kronik (KEK) dan anemia, perlu ditentukan penyebabnya dan ditatalaksana sesuai dengan penyebab
- Untuk mendapatkan asupan gizi seimbang ke dalam tubuh, calon pengantin perlu mengkonsumsi 5 kelompok pangan yang berbeda setiap hari atau setiap kali makan (makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah, dan minuman)
- Biasakan minum air putih 8 gelas per hari
- Hindari minum teh atau kopi setelah makan
- Batasi konsumsi garam, gula, dan lemak atau minyak
Sumber :
https://www.halodoc.com/artikel/penting-3-persiapan-kesehatan-menjelang-pernikahan
https://www.halodoc.com/kesehatan/cek-pra-nikah
https://ayosehat.kemkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-kesehatan-pra-nikah