Homepage

Aksi Nyata Konservasi Mangrove Bersama Komunitas KOMPILASI

Ditulis oleh

Pesisir pantai memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan melindungi daratan dari abrasi. Rumah Asuh berkolaborasi dengan Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan Sekitar (KOMPILASI) dalam kegiatan penanaman mangrove. Kegiatan ini dilaksanakan demi menjaga kelestarian lingkungan dan biota laut.

Kami berhasil menanam 100 bibit pohon mangrove di pesisir pantai Kampung Katapang, Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. Penanaman dilakukan pada pada tanggal 5 Februari 2025. Bibit-bibit ini merupakan hasil budidaya mandiri dari kelompok perempuan nelayan yang tergabung dalam KOMPILASI. Komunitas ini telah aktif menjaga kelestarian alam di Kampung Pangkalan, Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur, sejak tahun 2020. Lantas, bagaimana proses pembibitannya berlangsung? 

Proses Pembibitan Mangrove yang Inspiratif

Proses pembibitan mangrove yang dilakukan oleh ibu-ibu nelayan ini sangatlah inspiratif, dimulai dari:

  • Pengambilan bibit di tanjung,
  • Penyortiran dan perendaman bibit dalam pestisida alami untuk menghilangkan hama,
  • Penyemaian di bedengan khusus.

Bibit-bibit ini kemudian dirawat selama 3-4 bulan hingga memiliki 4 daun dan siap untuk ditanam.

Kegiatan penanaman mangrove ini bukan hanya tentang menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Ibu-ibu nelayan yang terlibat dalam pembibitan mangrove mendapatkan pendapatan tambahan yang membantu perekonomian keluarga mereka.

 

Lalu bagaimana sebenarnya kondisi masyarakat pesisir dan perekonomiannya?

Kondisi Masyarakat Pesisir dan Upaya Peningkatan Ekonomi

Masyarakat di Kampung Katapang dan Tanjung Lame sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Namun, penghasilan dari melaut seringkali tidak menentu, dengan pendapatan minimum Rp100.000 hingga maksimum Rp500.000. Pendapatan tersebut didapat bahkan setelah melaut selama 3 hari.

Pada tanggal 6 Februari 2025 kami melakukan beberapa upaya untuk membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, antara lain:

  • Pelatihan pengolahan tanaman liar menjadi keripik jeruju oleh Yayasan Kehati.
  • Pengembangan pembibitan mangrove sebagai usaha sampingan yang dikelola oleh kelompok perempuan dengan 7 anggota.
  • Pekerjaan sebagai buruh tani saat musim tanam padi, dengan upah Rp25.000-Rp30.000 per setengah hari.

Tercatat terdapat 54 nelayan di Kampung Katapang dan 50 nelayan di Tanjung Lame yang mengikuti kegiatan ini. Kegiatan dilaksanakan di Kampung Pangkalan, Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang,

Rumah Asuh mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan penanaman mangrove ini. Semoga upaya bersama ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat pesisir.

Bagikan

Cerita Lainnya

Baznas dan Rumah Asuh Perpanjang MoU YANKESLING

Bandung, 7 Januari 2025 – Rumah Asuh dan Badan Amil Zakat Nasional

Aksi Nyata Konservasi Mangrove Bersama Komunitas KOMPILASI

Pesisir pantai memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan melindungi

Jejak Kebaikan 2024: Ribuan Senyum Terukir Berkat Kakak Baik

Tak terasa akhirnya 2024 sudah berlalu dan kita sudah menginjakkan kaki di

Pola Asuh Dipengaruhi oleh Trauma yang Dimiliki Orang Tua

Pernahkah Anda membayangkan menjadi orang tua yang sempurna? Kita semua ingin menjadi

Mari hadirkan kebahagiaan bagi anak-anak Indonesia dengan menciptakan kebaikan untuk mereka
Ajukan program kebaikan bagi anak Indonesia